Aku adalah seorang gadis yang terlahir sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara. Ya, aku adalah anak bungsu. Anak pertama dari orang tuaku adalah laki-laki yang sekarang sudah berusia tiga puluh empat tahun. Sekarang ia sudah menikah dengan perempuan dari Jepara dan telah memiliki satu anak. Anak kedua dari orang tuaku adalah kakak perempuanku. Namun, ia sudah meninggal ketika berumur tiga tahun karena sakit demam berdarah. Jika ia masih hidup, sekarang ini ia sudah berusia 23 tahun.

Dan sekarang tinggallah aku, anak perempuan satu-satunya dari orang tuaku. Ayahku seseorang pekerja keras. Ia selalu bersemangat untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya. Dari pagi hingga sore beliau bekerja. Ayahku bekerja sebagai tukang kayu. Tidak pasti. Terkadang ada yang menggunakan jasanya, terkadang juga tidak ada sama sekali. Pernah waktu itu sampai satu bulan tidak bekerja. Alhamdulillah, Allah masih memberi kita rejeki sampai saat ini. Dan ayahku sekarang masih bekerja. Walaupun kadang berganti-ganti tempat. Tak kenal lelah, keringatnya yang bercucuran merupakan saksi bisu perjuangannya. Kami memang berasal dari keluarga yang biasa saja. Bisa dibilang kurang mampu mungkin. Maka dari itu ayahku bekerja keras untuk menghadapi hidup yang seperti ini. Apalagi ditambah dengan aku yang sekarang menempuh pendidikann tinggi. Yang walaupun sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa beasiswa bidikmisi, namun terkadang masih saja ada kekurangan. Belum lagi biaya hidup sekarang ini yang semakin meningkat.

Ayahku berdarah kelahiran Pati, sedangkan ibuku berasal dari Kota Ukir. Jepara. Kota yang kaya akan tujuan wisata. Terutama lautnya. Dan yang lebih terkenal lagi adalah Karimunjawa. Namun, ibuku belum pernah kesana. Mahal kata beliau. Lebih baik uangnya digunakan untuk makan sehari-hari daripada digunakan untuk ke Karimunjawa, nanti uangnya cepat habis. Ibuku masih bekerja untuk membantu ayahku. Ibuku bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah orang lain. Tugas utama beliau sebenarnya adalah mengasuh anak. Tetapi juga ada tambahan pekerjaan untuk memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Ibuku mengasuh dua anak laki-laki. Satu diantaranya sudah kelas enam SD. Kemudian satu lainnya berusia lima tahun. Mereka anak yang sulit diatur. Terkadang aku kasihan melihat ibuku yang sudah mulai menua mengasuh anak yang seperti itu. Kasihan melihatnya ketika beliau mengeluh akan hal itu.

Maka dari itu aku pun harus berkerja keras di perguruan tinggi ini. Usaha untuk aku sampai titik ini tidak mudah. Banyak hal yang harus aku lalui. Walaupun sekarang ini banyak hal yang harus aku hadapi, aku tidak mau menyerah sampai disini. Aku selalu teringat kedua orang tuaku ketika aku hampir menyerah. Orang tuaku yang berusaha dengan susah payah hingga aku bisa sekolah tinggi , aku tidak akan menyia-nyiakannya.

Dulu aku hanya bercita-cita untuk bersekolah tamat smk. Setelah itu aku berniat untuk bekerja supaya bisa membantu menopang keuangan keluarga. Tetapi ketika aku berada di kelas XI SMK ada seorang temanku yang memotivasiku untuk melanjutkan pendidikan. Dia mengatakan bahwa kuliah sekarang sudah ada bidikmisi, jadi tidak perlu khawatir tentang biaya.

Namun pada saat itu sebenarnya aku belum yakin untuk ikut seleksi masuk perguruan tinggi. Tetapi aku melakukan upaya terbaik ketika aku di SMK. Memang aku belum memiliki niatan untuk melanjutkan ke sekolah tinggi, untuk jaga-jaga nanti aku berubah pikiran jadi aku belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai rapor yang baik supaya bisa ikut SNMPTN (jika berubah pikiran untuk masuk perguruan tinggi).

Di sisi lain aku meningkatkan nilai raporku, aku juga mengikuti beberapa lomba yang nantinya juga bisa menambah poin plus untuk SNMPTN. Sebenarnya bagian lomba ini aku juga tidak begitu minat, tetapi kalau di sekolah sistemnya masih ditunjuk. Jadi aku menjadi salah seorang yang ditunjuk untuk mengikuti lomba. Ada beberapa lomba yang aku itu. Dan beberapa lomba itu pun alhamdulillah mendapatkan hasil yang tidak begitu mengecewakan.

Aku menjuarai 1 LKS Akuntansi tingkat kabupaten yang melanjutkan ke tingkat provinsi. Juara 3 OSTN Matematika tingkat kabupaten. Juara 1 Empat Pilar Kebangsaan di tingkat kabupaten. Juara 2 Empat Pilar Kebangsaan tingkat karisidenan. Lalu Juara Umum 1 Lomba PMR Wira tingkat Kabupaten.

Memang semua itu hanya di tingkat kabupaten saja. Tapi aku bersyukur bisa mengikuti lomba-lomba seperti itu karena semua itu menjadi guru terbaik. Aku sudah memaksimalkan apa yang aku punya. Dan hasilnya itu. Tetapi satu hal tidak aku sangka, ternyata selama tiga tahun aku di SMK, akulah peringkat 1 jurusan akuntansi dan pada saat ujian Nasional juga tetap bisa mempertahankan posisi itu. Hal yang benar-benar tidak aku duga. Dan sekarang aku bersyukur bisa di Universitas Negeri Semarang dengan bantuan bidikmisi.

SMK BINA NUSANTARA SEMARANG adalah sekolah menenengah kejuruan yang berdiri pada tanggal 18 mei 2010 dibawah Yayasan Bina Nusantara

SMK BINA NUSANTARA SEMARANG beralamat di jl.Kemantren No.5 wonosari Ngaliyan Semarang. Dengan luas lokasi  4004 m2, sarana dan prasarana yang memadai, suasana belajar yang nyaman karena berada di tengah perkamampungan masyarakat yang jauh dari kebisingan.

Sekolah

Sejarah

Kontak

Galeri

Berita Kampus

Quick Link

 PPDB

 Ujian

 Pengumuman

 Kelas Industri

Alamat

Jl. Kemantren Raya No.5, RT.02/RW.04, Wonosari, Kota Semarang

Copyright © 2020 Binusa Semarang

Made with ❤️ at Binusa Semarang