Kata milenial pada jaman sekarang bukanlah kata-kata yang asing untuk di dengar, kata-kata yang identik dengan anak muda yang gaul dan selalu mengikuti perkembangan jaman membuat hampir sebagian kaum milenial/ anak muda melupakan rasa nasionalismenya. Kaum milenial cenderung mencintai budaya luar dari pada budayanya sendiri, lebih bangga memakai produk dari luar negeri dari pada produk buatan bangsa yang sudah terjamin kualitasnya dengan baik. Di era globalisasi saat ini permasalahan penting yang di hadapi bangsa ini adalah memudarnya jiwa-jiwa nasionalisme oleh kaum milenial.

Menurut Undang-undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaaan (UU Kepemudaan) mendefinisikan pemuda sebagai warga negara yang berusia antara 16-30 tahun. Sedangkan Jumlah pemuda Indonesia cukup signifikan. Pada 2018, Indonesia memiliki 63.82 juta pemuda; sekitar seperempat dari total jumlah penduduk. Rasio ini tidak banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai perbandingan, pada tahun 2015, jumlah pemuda adalah 61.83 juta, atau 24.20% dari total populasi.

Sebagai kaum milenial harapan bangsa Indonesia yang seperempat penduduknya di penuhi dengan kaum milenial/ anak muda seyogyanya kita harus bercermin dengan bangsa yang maju. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan melestarikan budayanya sendiri. Sehingga rasa nasionalisme itu tumbuh dengan sendirinya di dalam hati kita. Bagaimana jika kita tidak memilik rasa nasionalisme di dalam hati kita? Mungkin jika kita tidak memiliki rasa nasionalisme tersebut Indonesia masih di jajah oleh bangsa lain, perang dimana-mana, dan tumpah darahpun masih ada.

Lalu bagaimana cara kita menumbuhkan rasa nasionalisme didalam diri kita pada jaman milenial ini? Caranya sangat gampang. Dengan kalian melestarikan budaya di daerah masing-masing tempat tinggal kalian, memakai produk produk dalam negri saja itu sudah termasuk dalam bentuk nasionalisme. Agar budaya di negara kita tidak di klaim oleh negara lain. Maka kalian bisa menumbuhkan rasa nasionalisme kalian pada jaman milenial dan era digital yang begitu maju, sosial media yang 24 jam selalu kita lihat tentu dapat membantu kita untuk menambah wawasan tentang nasionalisme kita. Kita juga dapat memposting hal –hal tentang adat dan budaya yang kita miliki dalam sosial media agar semua kalangan tau bahwa di Indonesia ini banyak sekali adat dan budaya yang masih belum diketahui. Memakai bahan batik dari berbagai daerah dan tenun dari berbagai daerah pun sudah menunjukan rasa nasionalisme kita terhadap bangsa ini. Jadi jika kalian merasa rasa nasionalisme kalian sudah menghilang kalian bisa melalukan hal hal sederhana di atas untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme kalian. Jangan, baru ketahuan budaya indonesia di klaim oleh negara lain baru deh kaum milenial berkoar-koar di sosial media, dan perang dingin oleh negara lain. Padahal kalian sendiri belum tentu menggunakan rasa nasionalisme tersebut dengan benar. Maka ayolah jadi kaum milenial yang memiliki jiwa jiwa nasionalisme yang tinggi

SMK BINA NUSANTARA SEMARANG adalah sekolah menenengah kejuruan yang berdiri pada tanggal 18 mei 2010 dibawah Yayasan Bina Nusantara

SMK BINA NUSANTARA SEMARANG beralamat di jl.Kemantren No.5 wonosari Ngaliyan Semarang. Dengan luas lokasi  4004 m2, sarana dan prasarana yang memadai, suasana belajar yang nyaman karena berada di tengah perkamampungan masyarakat yang jauh dari kebisingan.

Sekolah

Sejarah

Kontak

Galeri

Berita Kampus

Quick Link

 PPDB

 Ujian

 Pengumuman

 Kelas Industri

Alamat

Jl. Kemantren Raya No.5, RT.02/RW.04, Wonosari, Kota Semarang

Copyright © 2020 Binusa Semarang

Made with ❤️ at Binusa Semarang